Emiten properti Metropolitan Land memperkirakan IKN belum akan berkembang dalam waktu dekat dan akan fokus pada proyek jangka panjang di Kertajati, Jawa Barat.
Harga bahan bangunan mengalami kenaikan sejak usai lebaran. Kenaikan ini memberikan dampak ke emiten properti PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) atau Metland.
PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) atau Metland menyampaikan baru menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp210 miliar hingga Juni 2022.
Faktor selain kenaikan suku bunga, seperti pemberlakuan PPN 11 persen, berkurangnya stimulus PPN DTP lebih mempengaruhi daya beli masyarakat di pasar properti.
Emiten properti PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) akan membagikan dividen untuk tahun buku 2021 senilai Rp65,07…
PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) menyambut baik pemberlakuan PPKM level 1 dengan melakukan revitalisasi melalui konsep tenancy mix di pusat perbelanjaan.
Untuk mencapai target penjualan Rp1,4 triliun pada tahun ini, PT Metropolitan Land Tbk. (Metland) berpartisipasi dalam Indonesia Property Expo (IPEX) 2022.
Sepanjang tahun ini, PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) akan meluncurkan proyek-proyek residensial eksisting atau klaster baru di proyek Metland yang telah ada.
Manajemen Metropolitan Land (MTLA) menyiapkan sejumlah strategi untuk merealisasikan target marketing sales termasuk recurring income senilai Rp1,8 triliun tahun ini.
Presiden Direktur Metropolitan Land, Anhar Sudradjat mengatakan, pihaknya akan membuka Hotel Horison Ultima Kertajati tanpa menunggu dibukanya Aerocity Kertajati.