Fenomena deflasi yang terjadi di Indonesia selama 5 bulan beruntun berisiko memicu kenaikan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) perbankan.
Laba BBCA per Agustus 2024 menempel ketat BBRI yang selama ini jadi bank paling cuan. BBCA meraup Rp35,99 triliun, sementara BBRI sebesar Rp36,2 triliun.
BBNI punya target optimistis untuk sisa tahun 2024. Saham BBNI melaju setelah penurunan The Fed dan BI Rate lantaran berimbas pada penurunan biaya dana.
Rasio kredit bermasalah (NPL) termasuk kredit macet BPR membengkak menjadi 11,39% per Juni 2024, sedangkan BPR yang dinyatakan bangkrut sebanyak 15 bank.
Sejumlah bank menyampaikan strategi dalam mencegah pemburukan kualitas kredit saat NPL sektor UMKM per Juni 2024 mencapai 4,04% atau senilai Rp59,52 triliun.
Turunnya jumlah kelas menengah dinilai sebagai sinyal masyarakat mengurangi pembelian kendaraan yang nantinya dapat berdampak pada kinerja kredit multifinance.
OJK tidak begitu khawatir terhadap kondisi NPL yang sangat tinggi pada sejumlah bank umum. OJK memastikan kondisi bisnis bank secara umum masih stabil.
Dirut Bank Banten Muhammad Busthami mengungkapkan sebagian besar portofolio NPL yang ada saat ini merupakan warisan dari kredit bermasalah di masa lalu.