Simak analisis ekonom soal pertumbuhan ekonomi Indonesia saat penjualan eceran diproyeksi melambat.

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) bisa mendongkrak penjualan eceran pada Desember 2022.

Survei Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja penjualan eceran melambat pada November 2022. Apa sebabnya?

Hasil survei penjualan eceran mengindikasikan terjaganya konsumsi masyarakat yang mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Malang.

Bank Indonesia memperkirakan bahwa kinerja penjualan eceran akan tumbuh untuk sandang, makanan,dan tembakau.

Hasil pelaksanaan Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia Malang menunjukkan prakiraan pertumbuhan omzet penjualan secara bulanan terjadi pada top three.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV/202 diproyeksi tetap positif, meski melambat dari capaian pada kuartal sebelumnya.

Berdasarkan Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI), tekanan inflasi diperkirakan masih tinggi hingga kuartal I/2022.

Bank Indonesia berdasarkan survei penjualan eceran memperkirakan kinerja penjualan eceran pada kuartal III/2022 meningkat dari kuartal sebelumnya.

Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tercatat sebesar 135,4 pada November 2022, relatif stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 135,3.

Pertumbuhan penjualan eceran diperkirakan merosot pasca kenaikan harga BBM. Ini penjelasan Bank Indonesia.

Simak data terbaru kinerja penjualan eceran pada Agustus 2022 yang tercatat tumbuh melambat (mtm).

Responden SPE memberikan konfirmasi bahwa dengan adanya pemulihan aktivitas perekonomian memberikan pengaruh terhadap peningkatan permintaan.

Perkiraan penjualan eceran pada Agustus 2022 yang melambat tidak terlepas dari laju inflasi yang telah meningkat tinggi pada periode tersebut. 

Survey Bank Indonesia mencatat kinerja penjualan eceran diperkirakan tumbuh melambat pada Agustus 2022.