Respons Toyota usai Pemerintah memperluas diskon PPnBM mobil listrik

PHRI meminta Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan kembali kebijakan kenaikan PPN.

Pasar mobil listrik diprediksi akan semakin ramai setelah Pemerintah memperluas diskon PPnBM

Pemerintah memperluas cakupan insentif PPnBM ditanggung pemerintah untuk pelaku usaha yang mengimpor mobil listrik berbasis baterai

Permintaan domestik yang masih tertahan hingga turunnya jumlah kelas menengah membuat target penerimaan PPN dan PPnBM yang tinggi sulit tercapai.

Penerimaan PPN dan PPnBM terus tumbuh dari tahun ke tahun, termasuk target 2025. Kenaikan tertinggi di antaranya terjadi pada 2022, saat tarif PPN naik ke 11%.

Pemerintah terys berupaya menggenjot pangsa pasar kendaraan listrik (EV) yang belum optimal melalui pengembangan infrastruktur penunjang hingga regulasi

Pemerintah seperti mendorong publik untuk terus berkonsumsi dengan berbagai insentif, padahal pendapatan riil masyarakat terus turun beberapa tahun tahun ini.

Realisasi pajak yang ditanggung pemerintah (DTP) sepanjang 2023 mencapai Rp11,29 triliun.

Kemenperin memastikan bahwa pemerintah tidak memberikan insentif mobil hybrid atau hybrid electric vehicle (HEV) di tengah potensi kenaikan PPnBM.

Kemenko Marves mengeklaim penjualan kendaraan listrik atau EV meningkat berkat kebijakan insentif dari pemerintah.

Perbaikan kinerja Astra International (ASII) dibayangi langkah ekspansif BYD di pasar otomotif RI hingga rencana kenaikan tarif PPnBM untuk mobil hybrid.

Honda tengah menyiapkan strategi saat pemerintah berencana akan menaikkan pajak (PPnBM) untuk mobil hybrid

Toyota Astra merespons soal rencana pemerintah yang akan mengerek PPnBM untuk mobil hybrid

Mobil listrik mendapatkan insentif PPN DPT. Namun, angka penjualannya masih kalah dari hybrid pada semester I/2024. Insentif hybrid masih relevan?

GIIAS 2024 diharapkan menjadi pendorong penjualan 2024. Sejalan dengan itu wacana insentif PPnBM kembali bergulir. Saham Astra (ASII) masih dinilai menarik.