Industri tekstil berpotensi makin tertekan di tahun-tahun mendatang. Pabrik tekstil berguguran dan gelombang PHK diperkirakan masih akan terus berlanjut.
Asosiasi tekstil Indonesia buka-bukaan penyebab sektor manufaktur Indonesia masih lesu, terutama karena maraknya barang impor yang menghantam industri lokal.
Pengusaha tekstil mendesak pemerintah untuk memberlakukan pengamanan atau pembatasan impor berbasis tarif berupa bea masuk antidumping untuk pakaian jadi.
Para pelaku usaha industri padat karya seperti tekstil mengingatkan pemerintah untuk fokus menerapkan restriksi impor, guna mendongkrak kinerja manufaktur.
Rugi Sri Rejeki Isman (SRIL) atau Sritex bertambah di kuartal I/2024 sebesar Rp242 miliar, dan akan mengurangi jumlah karyawan hingga 2025 akibat bisnis teksti