Tim penyidik Polda Metro Jaya kini masih memeriksa sejumlah saksi petinggi Lapas Kelas I Tangerang.

Ketujuh jenazah berhasil diidentifikasi setelah dilakukan pengecekan DNA dan rekam medis seluruh jenazah.

Dua narapidana korban kebakaran Lapas Tangerang yang meninggal berinisial M (44) dan I (27) dengan kondisi luka bakar 20 persen sampai 98 persen.

Pihak kepolisian juga memeriksa tiga orang saksi dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Dinas Pemadam Kebakaran.

Pelemahan harga emas terjadi di tengah ketidakpastian atas jadwal tapering atau pengurangan pembelian aset bank sentral AS Federal Reserve, yang membuat sebagian besar investor…

Tim penyidik Polda Metro Jaya telah menyimpulkan ada dugaan tindak pidana kealpaan pada peristiwa kebakaran.

Lapas Kelas I Tangerang belum masuk dalam daftar aset yang dilindungi konsorsium asuransi barang milik negara (BMN).

Penyebab kemunculan api di dalam Blok C II Lapas Kelas I Tangerang itu didapatkan setelah penyidik Polda Metro Jaya memeriksa 22 orang saksi.

Peristiwa ini bukan kejadian kebakaran biasa, tapi juga masalah hak asasi manusia.

Ketiga korban yang meninggal tersebut sempat mendapatkan perawatan secara intensif di RSUD Kabupaten Tangerang sejak Rabu (8/9/2021).

Ketiga orang yang meninggal itu merupakan narapidana penghuni Lapas Tangerang yang sebelumnya sempat mendapat perawatan di RSUD Tangerang.

Polda Metro Jaya akan memeriksa dua orang saksi dari Lapas Kelas I Tangerang untuk dimintai keterangan terkait insiden kebakaran yang menewaskan 41 narapidana.

Kemenkumham telah membentuk lima tim untuk menangani kejadian ini, salah satunya tim yang khusus membantu pemulangan, pemakaman, dan pengantaran jenazah.

Sebanyak 81 napi yang masih hidup dalam peristiwa kebakaran itu, sampai kini masih dirawat intensif di RSUD Tangerang.

Kasus kebakaran tersebut akan ditangani oleh penyidik Polda Metro Jaya.