Uni Eropa (UE) mendesak gencatan senjata di kawasan Timur Tengah harus menjadi prioritas setelah terbunuhnya pemimpin Hamas, Yahya Sinwar.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan negaranya ikut berduka atas kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar pada Kamis, 17 Oktober 2024.

Hamas bersumpah tidak akan melakukan negosiasi sandera sebelum perang di Gaza berakhir.

Hasil autopsi Yahya Sinwar yang dibunuh oleh Israel disebutkan tewas karena tembakan di kepala.

Presiden AS Joe Biden menyebut Yahya Sinwar adalah serangan pada 7 Oktober 2023, yang menjadi hari paling mematikan bagi orang Yahudi sejak peristiwa Holocaust.

Militer Israel mengatakan bahwa mereka telah membunuh Yahya Sinwar dalam operasi di Jalur Gaza selatan pada hari Rabu.

Yahya Sinwar menjadi sosok pemimpin Hamas yang baru menggantikan Ismail Haniyeh.