Banyak manajer investasi yang berminat untuk membentuk DPLK, tetapi terkendala oleh syarat dana kelolaan atau AUM minimum Rp25 triliun.

Manajer investasi menyambut positif terkait dengan masuknya manajer investasi sebagai pengelola dana pensiun lembaga keuangan (DPLK).

Manajer investasi (MI) kini bersiap menjadi pemain baru dalam industri Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK),

Edukasi dan literasi mengenai pentingnya dana pensiun masih menjadi tantangan besar di Indonesia.

Diperbolehkannya manajer investasi untuk mendirikan DPLK akan membuat industri dana pensiun semakin kompetitif.

Manajer investasi masuk dalam bisnis dana pensiun diharapakan mendorong peningkatan aset kelolaan program jaminan hari tua itu di Indonesia.

Asosiasi DPLK menilai masuknya manajer investasi sebagai pendiri harus berdasarkan aset kelolaan untuk memastikan kemampuan bisnis.

Aset dana pensiun yang dikelola Dapen BCA meningkat 7,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Manajer investasi kini dimungkinkan oleh Undang-Undang untuk mengelola Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Simak peluang dan tantangannya.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah Dana Pensiun turun menjadi 198 per Mei 2024 dari sebanyak 233 pada 2018.

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), sebagai subsektor layanan jasa keuangan non-bank, akan kian ramai dengan kehadiran pelaku usaha baru.

Beban kewajiban pembayaran manfaat pensiun dan juga konversi penyelenggara dana pensiun (dapen) ke Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) dinilai menjadi pemicunya.

BPS mencatat nilai PDB atas dasar harga konstan sektor asuransi dan dana pensiun (dapen) pada kuartal II/2024 turun 2,98% year-on-year.

Bertambahnya jumlah dana pensiun yang gugur membuat program pensiun manfaat pasti menjadi sorotan sebab dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat pengawasan dan pengembangan di industri perasuransian, penjaminan, dan dana pensiun (PDP).