Di tengah tekanan kinerja keuangan, harga saham Garuda Indonesia (GIAA) terpantau jeblok dalam kurun 5 tahun terakhir.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai menyoroti saham emiten konsumer non-siklikal, PT FKS Multi Agro Tbk. (FISH) yang melompat signifikan sepanjang tahun berjalan.

Bank Banten (BEKS) tengah menyiapkan serangkaian strategi untuk keluar dari papan pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI).

Satu emiten bank yang baru mendapatkan notasi khusus dari BEI yaitu PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. (INPC) dengan ‘tato’ notasi F.

Saham Bank IBK (AGRS) sebelumnya masuk papan pemantauan khusus sejak Februari 2024, karena bank belum memenuhi ketentuan BEI terkait Free Float Nomor I-A.

PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) telah keluar dari daftar emiten bank yang mendapatkan notasi khusus L dari Bursa Efek Indonesia (BEI).

KB Bank (BBKP) memberikan penjelasan mengenai notasi khusus L dari BEI yang didapat bersamaan dengan Bank JTrust (BCIC).

Dari data BEI pada Rabu (17/4/2024), tercatat sebanyak enam emiten bank mendapatkan notasi khusus, dari sebelumnya empat emiten.

Tercatat ada empat emiten bank mendapat notasi khusus X dari Bursa Efek Indonesia (BEI) per Jumat (16/2/2024).

Terdapat empat emiten bank dengan notasi khusus dari Bursa Efek Indonesia (BEI) per Jumat (16/2/2024).

Bursa mencabut notasi khusus pada saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) sehubungan dengan dimenangkannya gugatan PKPU.

Aneka Tambang (ANTM) atau Antam terbebas dari seluruh tanggung jawab yang melekat dari adanya permohonan PKPU yang diajukan Crazy Rich Surabaya Budi Said.

Dari data BEI pada Kamis (1/2/2024), tercatat sebanyak lima emiten bank mendapatkan notasi khusus, dari sebelumnya tiga emiten.