PT BYD Motor Indonesia menargetkan produksi awal mobil listrik dari pabrik mereka di Subang Smartpolitan dapat dimulai pada 2026.

PT BYD Motor Indonesia meluncurkan mobil listrik BYD M6 dalam gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024.

Pada Minggu (30/6/2024), BYD membuka pabrik yang telah lama ditunggu-tunggu di Thailand dan berencana memproduksi 150.000 unit setiap tahunnya.

Dari jaringan dealer BYD, pabrikan mobil listrik China tersebut diklaim telah mengantongi 6.000 unit pesanan.

Sejumlah analis menilai produk kendaraan listrik BYD berisiko menggerus pangsa pasar Astra (ASII).

BYD baru bisa menjual mobil listrik seiring rekomendasi impor yang baru diteken Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia.

Seiring pemberian insentif fiskal impor mobil listrik CBU, kini merek anyar Zeekr ikut meramaikan pasar otomotif Indonesia.

Pabrikan mobil listrik asal China seperti BYD dan Great Wall Motors (GWM) tengah 'berdarah-darah' menghadapi pasar Eropa.

Konsumen mobil listrik BYD harus menunggu lama kedatangan unit. Dua diler resmi BYD telah menampung ribuan pesanan.

BYD mengaku nihilnya penjualan mobil listrik hingga April tahun ini, disebabkan pengiriman yang bakal direalisasi mulai Juni.

Kelesuan pasar Eropa, serta penetrasi yang belum agresif membuat mobil listrik China menumpuk.

Realisasi investasi otomotif asal Korea Selatan di Indonesia hampir seluruhnya didorong ekosistem manufaktur Hyundai.

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mendapat katalis positif seiring dengan masuknya investor China sepertis BYD ke Subang Smartpolitan.

Selain BYD, terdapat produsen motor listrik asal China yang bakal menempati lahan Suryacipta (SSIA).

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara terkait dengan BYD yang belum mengirimkan mobil listrik ke Indonesia.