Kemenkominfo buka suara mengenai frekuensi FTS Airbus-MTEL dan potensi untuk bersinggungan dengan teknologi lainnya seperti Satelit Satria-1 milik Bakti.

XL Axiata (EXCL) dan Indosat (ISAT) terbuka untuk memanfaatkan FTS selama teknologi tersebut selama teknologi FTS memiliki payung hukum.

Mitratel menyampaikan bahwa Haps Aalto merupakan sebuah pesawat nirawak yang dapat mengangkut berbagai inovasi teknologi

Mitratel menargetkan komersialisasi FTS milik Haps akan terealisasi pada 2026 seiring dengan persiapan teknologi ini yang makin matang.

Mitratel meneken MoU dengan Aalto (Airbus) dalam pengembangan teknologi Haps Zephyr atau BTS terbang untuk menghadirkan internet di daerah rural

Haps Zephyr milik Aalto dan Starlink sama-sama berada di lapisan stratosfer dalam memberikan layanan internet ke bumi. Lantas apa berbedaan masing-masing.

Berbeda dengan satelit orbit rendah (LEO), Haps Zephyr Airbus terbang jauh lebih rendah sekitar 20 kilometer di atas permukaan bumi.

Mitratel (MTEL) atau Mitratel dan AALTO HAPS Ltd. (AALTO), anak usaha Airbus, menandatangani MOU untuk menjajaki penyediaan solusi HAPS komersial di Indonesia.

Avealto berencana masuk ke pasar Indonesia pada 2026. Wahana ini dapat menjadi alternatif serat optik (fiber optic/FO) dan microwave di areal rural.

BTS Terbang dinilai bukanlah teknologi yang layak untuk membantu menutup kesenjangan digital karena harganya yang premium

Implementasi base transceiver station (BTS) terbang tengah dikaji untuk diterapkan di Indonesia. Bagaimana dampaknya ke bisnis menara telekomunikasi?

Akademisi memperkirakan HAPS BTS terbang baru akan hadir di Indonesia 4 tahun lagi mengingat belum adanya peraturan yang mengatur.

HAPS atau BTS Terbang dinilai berpotensi gagal untuk beroperasi di Indonesia. Teknologi serupa pernah dikembangkan oleh Google di Indonesia dan sia-sia.

WRC 2023 memutuskan HAPS dapat beroperasi di Indonesia dengan menggunakan empat frekuensi di pita 900 MHz, 1800 MHz, 2,1 GHz dan 2,6 GHz.