Pemerintah Kabupaten Cirebon mendukung rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di wilayahnya.

Pemerintah menargetkan akan menambah kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) sebesar 5 gigawatt (GW) hingga 2030.

PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) melalui anak usahanya PT Barito Wind Energy telah meningkatkan komitmen kemitraan strategis dengan Grup Ayala, ACEN.

Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di kawasan Lombok Selatan sangat besar untuk menjadi sumber energi masa depan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Wpd Indonesia Energy memperkirakan kebutuhan lahan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Kabupaten Cirebon mencapai 50 hektare.

Salah satu tantangan yang dihadapi adalah ketersediaan lahan. Untuk membangun PLTB membutuhkan lahan luas dan terbuka untuk menampung turbin angin.

Pembangkit yang akan dibangun ini direncanakan memiliki kapasitas 100 hingga 150 megawatt (MW) dengan jenis turbin goldwind GWH182 6 MW.

Wind speed dari pembangkit energi terbarukan ini sebesar 6,7m/s berdasarkan pengukuran aktual dari menara met mast yang didirikan pada 2023.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang dinakhodai Garibaldi Thohir fokus mengembangkan sederet proyek jumbo di sektor kelistrikan.

Bukit Asam (PTBA) menyampaikan kabar terbaru mengenai proyek pembangkit listrik tenaga angin dengan Huadian.

Emiten milik Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mengakuisisi tiga aset pembangit listrik tenaga bayu/ angin (PLTB).

Emiten EBT Prajogo Pengestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menggelontorkan dana hingga Rp80,15 miliar untuk mengakuisisi PLTB Sidrap 2.

PT Barito Wind Energy, anak perusahaan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) milik konglomerat Prajogo Pangestu, akan mengakuisisi PLTB Sidrap.

BUMN tambang batu bara, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) turut memacu lini bisnis energi baru terbarukan (EBT).