Neta resmi meluncurkan Neta X di Jakarta, Jumat (27/9/2024) usai diperkenalkan di GIIAS 2024.

Neta, produksen asal China, menilai garansi baterai mobil listrik seumur hidup menjadi salah satu faktor yang menarik bagi konsumen Indonesia.

Mobil listrik Neta V-II sejauh ini menggenggam sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 40%.

Pabrikan mobil China mendapatkan sejumlah tugas dari Pemerintah Indonesia sejalan dengan pengembangan industri kendaraan listrik atau EV di Tanah Air.

Menperin Agus Gumiwang dan pabrikan mobil listrik China sepakat untuk menjadikan Indonesia sebagai hub produksi EV setir kanan.

Neta dan Chery sama-sama merakit mobil di fasilitas PT Handal Indonesia Motor. Masing-masing merogoh kocek investasi senilai Rp250 miliar.

PT Neta Auto Indonesia telah membuka pesanan untuk mobil listrik terbarunya, yakni Neta V-II dengan kisaran harga Rp200 juta.

Selain persoalan harga miring yang ditawarkan mobil listrik asal China seperti buatan BYD dan lainnya, minimnya investasi pun jadi sorotan.

Neta Indonesia meyakini pasar mobil listrik di Indonesia akan terus mengalami pertumbuhan pesat.

Hingga Februari, APM yang hanya melego mobil listrik dan mencatatkan skor penjualan adalah Neta dan Seres.

Neta telah mengoleksi penjualan mobil listrik Neta V mencapai 39 unit pada Januari 2024.

Model-model mobil listrik anyar terutama yang berasal dari China seperti Seres hingga Neta, berhasil mengemas penjualan awal tahun ini.

Pada Oktober 2023, Neta V resmi diluncurkan dengan harga on-the-road (OTR) Rp379 juta untuk wilayah Jakarta.

Para penerima insentif mobil listrik CBU juga diperbolehkan untuk menggandeng fasilitas perakitan lokal seperti dilakukan Chery dan Neta.

Pabrik baterai Neta tersebut dimiliki oleh NV Gotion dan dibangun di provinsi Rayong, tenggara Bangkok.

PT Neta Auto Indonesia (NETA) menyambut baik kebijakan pemerintah yang memundurkan target minimal TKDN 40% mobil listrik pada 2026.