Penyedia jaringan internet, Biznet menyikapi kehadiran layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk dengan positif.

Kehadiran satelit Starlink milik Elon Musk memaksa pemain dalam negeri untuk berinovasi atau tertinggal.

Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menilai pasar satelit Tanah Air untuk teknologi GEO masih terbuka di tengah disrupsi Starlink Elon Musk yang makin disruptif.

Pengusaha Satelit menilai teknologi Starlink yang terhubung langsung ke smartphone tak dapat menggerus bisnis operator seluler seperti Indosat hingga Smartfren

Para pengusaha satelit menilai harga yang ditawarkan Starlink milik Elon Musk sangat murah, yang berpotensi membuat bisnis VSAT tutup.

Teknologi telekomunikasi terus mengalami transformasi. Termasuk teknologi telekomunikasi satelit

PT PSN sebagai pelaku industri satelit nasional buka suara soal rencana internet Starlink milik Elon Musk masuk RI.

Satelit yang sudah mati akan membakar dirinya sendiri dan terlempar ke luar angkasa atau jatuh ke permukaan bumi.

Papua Pegunungan membutuhkan lebih banyak kapasitas internet seiring dengan adopsi digital yang berkembang di daerah tersebut. Satria-1 butuh dukungan.

Satelit Nusantara V milik PSN memiliki kapasitas internet sebesar 160 Gbps atau 10 Gbps lebih besar dari Satelit Satria-1. Menyasar pasar Asean.

PSN menargetkan satelit teranyar mereka yaitu Satelit Nusantara V meluncur pada pertengahan 2024, meleset dari rencana awal yaitu akhir 2023.

PT Pasifik Satelit Nusantara gandeng BRIN dan berharap bisa membangun satelit made in Indonesia.

PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menyampaikan kondisi terkini Satelit Satria-1 di luar angkasa yang sedang bergerak menuju orbit di atas langit Papua.

Satelit Satria-1 yang baru saja meluncur ternyata menyimpan jejak Elon Musk hingga Boeing dalam pelaksanaannya.

Berikut spesifikasi Satelit Satria-1 yang memiliki kapasitas terbesar di Asia dan nomor 5 di dunia.

Satelit Satria-1 yang telah sukses melakukan peluncuran, kini sedang bergerak untuk menuju langit Papua.