Target produksi SGN tahun lalu 750.000 ton dan 2024 target naik 100.000 ton, serta 2025 naik 150.000 ton sehingga target produksi bisa mencapai 1 juta ton gula.

Kerja sama ini merupakan salah satu aksi korporasi PTPN Group untuk merealisasikan roadmap Swasembada Gula Nasional 2030.

Petani tebu saat ini bisa mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus yang diluncurkan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian.

Pembiayaan modal usaha petani untuk biaya garap, pupuk dan biaya tebang muat dan angkut (TMA), juga digunakan membeli benih tebu.

Tebu tergiling sebesar 1,6 juta ton dan gula produksi sebanyak 90 ribu ton GKP [gula kristal putih] dengan kualitas SNI.

Pabrik gula di bawah pengelolaan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) sudah siap memulai giling guna memenuhi kebutuhan gula di masyarakat.

Kebutuhan petani mitra tahun 2024 sekitar 98.000 ton untuk lahan tersebar di wilayah kerja SGN.

SGN pada tahun 2024 memasang target menggiling tebu sebesar 13,5 juta ton dan memproduksi gula kristal putih (GKP) sebesar 978.000 ton.

PTPN juga sedang mengkaji rencana pembangunan 4 pabrik bioetanol yang diproyeksikan akan menghasilkan 500 KL per hari atau 150.000 KL per tahun.

PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) yang merupakan anak usaha PTPN III menepis tuduhan sebagai biang keladi jatuhnya harga gula produksi petani.

Pabrik Gula (PG) Glenmore - Banyuwangi hingga hari giling ke 27 telah menggiling sebanyak 175.000 ton tebu atau meningkat 30 persen.