Sejumlah saham Grup MNC milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo yang mengalami full call auction (FCA) masih menguat saat IHSG anjlok.

IHSG menurun tajam pada perdagangan Jumat (14/6/2024) sesi I seiring dengan kejatuhan saham big cap seperti bank jumbo BBCA, BBRI, BMRI, BBNI.

Analis menilai efek papan pemantauan khusus full call auction (PPK FCA) akan semakin menggerus transaksi saham.

Volatilitas IHSG menjadi momentum sejumlah konglomerat bos emiten dan investor institusi pemegang saham pengendali untuk berbelanja saham.

Saham emiten Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) kembali menyentuh ARA dengan sistem perdagangan full call auction (FCA).

IHSG dibuka merosot seiring dengan tekanan saham bank jumbo, tetapi saham-saham Prajogo Pangestu masih menguat.

Saham Prajogo Pangestu kembali naik panggung sehingga turut mendorong IHSG yang terpapar respons negatif investor atas sistem full call auction (FCA).

OJK sebut implementasi PPK FCA telah dikaji sejak lama dan mengikuti Bursa AS sebagai best practice yang memperkenalkan penny stock.

IHSG menguat pada sesi I perdagangan seiring dengan rebound saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN).

Di tengah anjloknya saham BREN akibat PPK FCA, kapitalisasi pasar saham emiten Prajogo Pangestu lainnya, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) naik panggung.

Bursa (BEI) sedang melakukan evaluasi terkait kebijakan Papan Pemantauan Khusus dengan mekanisme full call auction (PPK FCA).

Kekayaan orang terkaya ke-27 dunia, Prajogo Pangestu tergerus seiring dengan amblasnya kapitalisasi pasar PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN).

Saham BREN yang masuk PPK FCA berdampak signifikan ke transaksi saham dan IHSG, di samping sentimen lainnya yang memengaruhi pasar saham.

Defisit dan pelemahan rupiah disebut menjadi biang kerok pelemahan IHSG selain akibat saham BREN dan penerapan PPK FCA

BEI diminta mengevaluasi kebijakan papan pemantauan khusus full call auction yang berdampak negatif terhadap perdagangan saham.