BCA dan Bank Danamon pernah sama-sama berada di bawah bendera Grup Salim, meski kebersamaan itu hanya berumur pendek.

Liem Sioe Liong dan Mochtar Riady punya hubungan spesial ketika bersama membesarkan BCA. Bisnis mencatat akhir hubungan atau “perang dingin” kedua taipan itu.

Pada awal dekade 1990, Grup Salim berekspansi ke industri baja dengan menggandeng nama besar dari Jepang, Sumitomo.

Grup Salim kian serius menggarap properti di Surabaya setelah akuisisi Surabaya Delta Plaza (Surabaya Plaza) dan penyertaan modal pada sejumlah proyek properti.

Pada 1995, Soeharto membantah isu kolusi antara dirinya dan Sudono Salim di tengah perkembangan pesat Indocement dan Bogasari.

First Pacific milik Anthoni Salim menambah kepemilikan saham di Indofood (INDF) lantaran melihat kontribusi dan potensi pertumbuhan Indofood ke depan.

Pada 30 Agustus 1989, Sudono Salim dikabarkan bersiap mendirikan perusahaan manufaktur dengan pabrik yang memproduksi minuman berjenama Yakult.

Sudwikatmono, Grup Salim, Astra dan Sinar Mas pernah menjadi penguasa lahan kawasan industri di Tanah Air pada 1994.

Sejumlah konglomerat membanjiri permintaan ruang perkantoran di sejumlah kota besar di Indonesia saat ekonomi les.

Konglomerat Indofood Group Sudono Salim dan Eka Tjipta Widjaja (Sinarmas) pernah berencana mengembangkan kawasan Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang Utara

Mengenang kisah Sudwikatmono, salah satu pendiri Grup Salim, yang merangsek masuk dan menguasai bisnis bioskop di Tanah Air.

Di tengah hantaman krisis, Grup Salim tetap bertahan menggenggam Indofood, setelah kehilangan BCA dan Indocement.

Salim dan gurita bisnisnya di Batam terkait erat dengan ambisi Soeharto menyandingkan pulau itu dengan pusat keuangan dan perdagangan Singapura.

Kerusuhan Mei 1998 hingga lengsernya Soeharto menjadi titik kritis bisnis Sudono Salim yang membersarkan Grup Salim. Keberadaannya menjadi pertanyaan kala itu.

Sektor petrokimia menjadi magnet konglomerasi besar, dengan perebutan kue yang melibatkan nama-nama seperti Grup Salim hingga Si Raja Kayu Prajogo Pangestu.

Salah satu pendiri Grup Salim, Sudwikatmono menang tender akuisisi pabrik plastik, dikabarkan dengan bantuan pendiri Chandra Asri Parjogo Pangestu.