Bisnis, JAKARTA — Pelaku usaha telekomunikasi agresif menyasar ceruk manis dari bisnis fixed mobile convergence atau layanan internet bergerak dan rumah dalam satu paket.…

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) terus mengembangkan mesin pertumbuhan baru di tengah stagnannya pertumbuhan industri telekomunikasi.

Telkom (TLKM) dan XL Axiata (EXCL) kompak meningkatkan layanan FMC yang dinilai lebih dibutuhkan masyarakat ketimbang teknologi 5G.

Produk konvergensi milik PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mencatatkan pertumbuhan jumlah pengguna yang signifikan pada kuartal I/2023.

Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT) menjelaskan strategi baru di bisnis fixed mobile convergence atau FMC HiFi.

Sejumlah operator seluler seperti FREN, EXCL, dan Telkomsel mulai utak-atik bisnis konvergensi atau FMC demi menghadirkan tarif internet murah.

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif menilai layanan FMC memang dapat memberikan keuntungan bagi provider internet.

Langkah Telkom Indonesia melakukan merger Telkomsel-IndiHome ternyata sejalan dengan tren bisnis yang sedang potensial di Eropa.

Biznet, Moratelindo (MORA), dan MNC Vision Networks (IPTV) yang menjalankan bisnis internet tetap optimistis tetap tumbuh di tengah gempuran konvergensi.

PT XL Axiata Tbk. memasang target 150.000 pengguna layanan konvergensi atau fixed mobile convergence (FMC)

Telkomsel tetap menggenjot produk pascabayar di tengah era bisnis konvergensi.

Kemenkominfo menyiapkan regulasi penomoran untuk bisnis konvergensi.

XL Axiata (EXCL) dan Indosat (ISAT) saling adu strategi untuk bisa memenangkan bisnis konvergensi di Indonesia.

Mobile Expert menyebut basis pelanggan produk konvergensi merangkak naik di Eropa, bagaimana dengan prospeknya di pasar Indonesia.