Potensi peningkatan investasi asing, khususnya dari China, di sektor kendaraan listrik membawa angin segar bagi emiten kawasan Industri, SSIA dan KIJA.
Suryainternusa (SSIA) optimistis kinerja moncer pada 2024 setelah semua lini bisnis tumbuh pada semester I/2024. Saham SSIA melandai pada 3 bulan terakhir.
Saham SSIA sudah naik 180,66% secara YtD setelah jadi pilihan BYD untuk lokasi pabrik dan masuknya entitas Grup Djarum. SSIA berpeluang memperbaiki kinerja.
Investor global dan 4 direksi Surya Internusa (SSIA) rajin serok saham SSIA sebelum BYD masuk ke Subang. SSIA masih merugi Rp14,87 miliar pada kuartal I/2024.
BYD Motor Indonesia telah membeli lahan milik PT Surya Semesta Internusa (SSIA) untuk lokasi pabrik mobil listrik BYD. Intip target & kinerjanya pada 2024.
Selain 2 direksi, ada juga nama investor global yang rutin tambah saham SSIA. Namun, Surya Semesta Internusa Tbk. justru mengurangi saham SSIA yang dimilikinya.
Ada 4 lokasi disebut masuk dalam radar BYD untuk lokasi pabrik. Kawasan industri DMAS dan SSIA termasuk dalam daftar pilihan BYD sebagai lokasi pabriknya.
PT Suryacipta Swadaya bersama PT PLN (Persero) akan membentuk anak usaha untuk penyediaan dan penyaluran tenaga listrik di kawasan industri Subang Smartpolitan