Penjualan ORI022 mencapai Rp13,04 triliun dari target kuota Rp15 triliun, lebih rendah dibandingkan ORI021 sebesar Rp25,06 triliun.

Kementerian Keuangan resmi menetapkan hasil penjualan obligasi ritel Indonesia (ORI) seri ORI022 senilai Rp13,01 triliun dengan mayoritas generasi mllenial.

Penjualan ORI022 semakin laris akibat potensi terjadinya resesi ekonomi global.

Jelang akhir penutupan penawaran pada Kamis (20/20/2022) pukul 10.00 WIB besok, Kemenkeu justru menambah kuota dengan alasan peminat ORI022 sangat tinggi.

Tren kenaikan suku bunga membuat serapan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) ORI022 cenderung lebih lambat dibandingkan seri - seri pendahulunya.

Pemesanan ORI022 menembus Rp7,4 triliun pada 7 hari jelang penutupan masa penawaran.

ORI022 memiliki sejumlah keuntungan bagi investor ritel, mulai dari potensi capital gain hingga membantu pembiayaan nasional.

Salah satu Mitra distribusi menawarkan berbagai promo pembelian ORI022.

ORI022 memiliki kupon sebesar 5,95 persen per tahun dan bersifat tetap atau fixed rate dengan nilai minimum pemesanan sebesar Rp1 juta dan maksimum Rp5 miliar.

Surat utang negara (SBN) seri ORI022 memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan deposito, produk investasi ini memberi kupon fix 5,95 persen.

Mana yang lebih menguntungkan, ORI022 atau deposito sebagai investasi aman? Simak penjelasannya.

Total penjualan ORI022 telah menyentuh Rp2,08 triliun, dari target awal senilai Rp10 triliun.

Sejumlah strategi pemasaran obligasi ritel ORI022 telah disiapkan, mulai dari cashback hingga voucher belanja.

Instrumen investasi dengan risiko rendah dapat menjadi pilihan di tengah situasi pasar saham dan obligasi yang berfluktuasi.

BNI Sekuritas optimistis penyerapan ORI022 akan tinggi seiring dengan jumlah investor yang terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun.

Kemenkeu menjamin ORI22 yang resmi diluncurkan pada Senin (26/9/2022) dengan masa penawaran hingga 20 Oktober 2022 merupakan investasi aman.