Perbankan Indonesia tampaknya perlu mulai mengantisipasi keseriusan perbankan Thailand dalam memperebutkan pangsa pasar di Indonesia.

Kasikornbank (KBank), siap membawa pengalaman suksesnya dalam layanan perbankan digital ke pasar Indonesia melalui PT Bank Maspion Tbk. (BMAS)

Kasikornbank (KBank), pemegang saham pengendali di Bank Maspion, mempersiapkan strategi rebranding di Indonesia

KBank sebagai pemegang saham Bank Maspion membuka peluang ekspansi anorganik untuk memperkuat posisinya di pasar perbankan Indonesia yang sangat kompetitif.

Kasikornbank (KBank) terus memperkuat komitmennya terhadap transformasi digital dengan mengadopsi teknologi blockchain.

KBank alias Kasikorn Bank dan Bank Maspion Indonesia (BMAS) akan rilis mobile banking pada kuartal II/2024.

KBank alias Kasikorn Bank menggenjot target penyaluran kredit sebesar Rp30 Triliun pada 2025.

dana dari KBank disalurkan dalam aksi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) III atau rights issue BMAS.

KBank, asal Thailand, berupaya memperluas layanan perbankan ke pasar regional Jepang hingga Indonesia, salah satunya akuisisi Bank Maspion (BMAS).

Kasikorn dalam waktu dekat akan menjadi pemilik baru Bank Maspiion (BMAS).

Kasikorn merupakan konglomerat Thailand yang belum lama ini mengakuisisi Bank Maspion (BMAS) dari Alim Markus.

RUPSLB PT Bank Maspion Tbk. (BMAS) resmi menyetujui masuknya Kasikorn Vision Financial Company Pte. Ltd. (KVF) sebagai pemegang saham.

Kasikornbank Public Company Limited (KBank) melalui anak usahanya KVF akan mengakusisi Bank Maspion (BMAS) yang dimiliki oleh Alim Markus.

KBank akan membawa Bank Maspion (BMAS) memiliki modal paling sedikit Rp3 triliun sebelum akhir 2022.