Berita tentang upaya pemerintah mengamankan mineral kritis bersama sejumlah berita lainnya menjadi pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini.

Pemerintah berencana menaikkan harga MinyaKita usai Pemilu 2024. Adapun, harga saat ini adalah Rp14.000 per liter.

Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan harga MinyaKita bakal naik setelah Pemilihan Umum (Pemilu) akibat inflasi.

Pemerintah membuka opsi untuk melakukan utak-atik harga eceran tertinggi (HET) beras hingga minyak goreng di tahun politik.

Rencana pemerintah menaikkan harga Minyakita ternyata bersamaan dengan penjualan minyak goreng kemasan premium yang turun di ritel modern.

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memastikan tetap meneruskan masalah rafaksi atau selisih harga minyak goreng ke ranah hukum.

Meski produsen minyak goreng yang menyebut bahwa tak ada kenaikan harga pada produksi, namun Kementerian Perdagangan akan tetap mengevaluasi harga minyakita.

Sinyal harga Minyakita bakal naik jelang Pemilu 2024 menimbulkan tanya, siapa diuntungkan, mengingat konsumen dan produsen menilai hal itu tidak diperlukan.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah untuk tidak menaikkan harga eceran tertinggi atau HET Minyakita.

ID Food menyediakan sekitar 300.000 ton minyak goreng kemasan untuk cadangan pangan pemerintah (CPP) pada 2024.

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) ID Food merespons rencana pemerintah untuk menyesuaikan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita.

Pemerintah akan mengevaluasi harga eceran tertinggi (HET) Minyakita, merek dagang untuk minyak goreng sawit milik pemerintah.

Dua menteri Presiden Jokowi enggan menjawab saat disinggung soal rencana penyesuaian harga eceran tertinggi (HET) untuk Minyakita menjadi Rp15.000 per liter.

Pemerintah berencana menaikkan HET Minyakita dari semula Rp14.000 per liter menjadi Rp15.000 per liter.

Pemerintah berencana melakukan penyesuaian harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng rakyat MinyaKita menjadi Rp15.000 per liter.