Neraca perdagangan barang Indonesia Oktober 2024 masih akan mencatatkan surplus, bukan karena ekspor yang melaju, tetapi akibat impor yang mengalami pelemahan.
Para ekonom memproyeksikan neraca perdagangan Indonesia Oktober 2024 masih akan positif dan mencapai surplus 54 bulan berturut-turut, tetapi nilainya turun.
Neraca dagang RI berlanjut surplus 53 bulan berturut-turut pada September 2024 senilai US$3,26 miliar. Surplus itu tercatat menguat dari bulan sebelumnya.
Konsensus ekonom memperkirakan neraca perdagangan RI mencapai US$2,8 miliar dan menjadi surplus yang ke 53 kalinya secara beruntun pada September 2024.
Ekspor tiga komoditas tembaga yaitu bijih logam, terak, dan abu; logam mulia dan perhiasan/permata; serta mesin dan perlengkapan elektrik tumbuh optimal.
Neraca perdagangan Juli 2024 tercatat senilai US$0,47 miliar. Nilainya berkurang tetapi masih mempertahankan tren surplus neraca dagang 51 bulan berturut-turut.
Neraca perdagangan pada Juli 2024 masih akan tetap membukukan surplus US$2,67 miliar meski kinerja Purchace Manager Index (PMI) Manufaktur terkontraksi.