Nilai kemanusiaan yang dipegang teguh oleh William Soeryadjaya, seperti kerja keras, integritas, dan keberaniannya menjadi fondasi dari kesuksesan Grup Astra.
William Soeryadjaya jatuh bangun mendirikan kerajaan bisnisnya, dari masuk penjara, tersingkir dalam program Benteng hingga kehilangan Astra International.
Kemelut Astra (ASII) dan Bank Summa menimbulkan riak ombak antara William Soeryadjaya (Om Willem), Sumitro Djojohadikusumo (Pak Cum), dan Prajogo Pangestu.
Di antara generasi kedua trah Soeryadjaya pendiri Astra Group, tersebutlah dua putri William Soeryadjaya yang turut mengibarkan bendera bisnis keluarga itu.