PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menggenjot kinerja segmen fintech periode Januari-September 2024, dengan rasio kredit macet rendah.

GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) mendapatkan angin segar setelah mampu mencatatkan adjusted EBITDA positif pada kuartal III/2024. Bisnis impas jadi kans?

Co-Founder GOTO Andre Soelistyo menjual kepemilikan sahamnya di GOTO dan menyisakan 84 lembar saham GOTO berdasarkan laporan per 9 September 2024.

Peningkatan pinjaman serta pembayaran melalui adopsi GoPay jadi pendorong kinerja unit fintech milik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) per semester I/2024.

Konsesus Bloomberg memperkirakan penurunan rugi bersih pada kinerja keuangan kuartal II 2024 PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO)

Sejumlah broker melakukan transaksi saham GOTO menjelang rilis laporan keuangan besok, Selasa (29/7/2024).

GOTO akan menarik 10,26 miliar saham treasuri hasil greenshoe dan buyback sebelum IPO untuk memberikan nilai tambah ke pemegang saham.

Saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mulai menguat dalam dua hari terakhir sehingga menguat 10%.

Analis melihat gerak saham-saham top laggards seperti GOTO, ASII, hingga TLKM mulai menunjukkan perbaikan.

Analis melihat saham GOTO masih memiliki peluang untuk menguat setelah ditutup pada level Rp51 per saham hari ini.

Sebanyak empat orang direksi dan komisaris GOTO telah mengajukan pengunduran diri sebelum Jacky Lo dari jabatannya.

Harga Saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akhirnya ditutup menguat setelah terbenam di level Rp50 sejak 25 Juni 2024 pascapeluncuran AI pada Gopay.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mulai mengimplementasikan Artificial Intelligence (AI) sebagai program jangka panjang pengembangan di ekosistem GoTo.

PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) telah melaporkan penggunaan dana hasil IPO per 30 Juni 2024.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) memiliki tren pertumbuhan pada unit bisnis on demand service (ODS) dan financial technology (fintech) pada kuartal II.

GOTO telah menyerap dana IPO sebesar Rp10,76 triliun, dengan sisa dana Rp2,81 triliun hingga 30 Juni 2024.