Triliunan rupiah kekayaan para pemilik bank digital menguap seiring dengan harga saham bank digital yang belum bergairah.

Pergeseran perilaku masyarakat yang makin dalam mengadopsi teknologi digital telah mendorong perubahan di industri perbankan dan melahirkan banyak bank digital.

Sejumlah bank digital menawarkan bunga simpanan tinggi, bahkan mencapai 10%, jauh di atas bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Momentum awal semester II/2024 dipilih oleh tiga sekuritas untuk memperbarui daftar saham jagoan yang berpotensi mencetak kinerja impresif.

Sejumlah bank digital seperti BNC hingga Superbank menambah tebal modal tahun ini seiring dengan persaingan ketat di industri.

Harga pelaksanaan right issue Bank Neo (BBYB) ditetapkan Rp300 per saham, sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak Rp393,5 miliar.

Bank digital milik Emtek (EMTK), yakni Superbank melaporkan mendapat tambahan investasi sebesar Rp1,2 triliun dari pemegang sahamnya.

Langkah nekat bank digital memberikan bunga tabungan yang tinggi menjadi kian berisiko sebab rasio kredit bermasalah bank-bank ini tergolong gemuk.

Sejumlah bank digital saat ini tercatat memberikan bunga tinggi untuk menarik nasabah, melebihi tingkat bunga penjaminan LPS yang sebesar 4,25% untuk bank umum.

Bank Jumbo yang memiliki portofolio restrukturisasi tinggi tengah bersiap risiko kenaikan rasio kredit bermasalah

LPS melakukan edukasi kepada masyarakat terkait penawaran suku bunga deposito di bank digital yang terlampau tinggi.

Baik buruk atas perpanjangan restrukturisasi kredit Covid-19 hingga industri keuangan antisipasi risiko judi online

PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) menjual sebagian saham anak usahanya di lini kawasan industri kepada Grup Djarum.

Bank digital besutan BNI, yakni Hibank akan memperluas ekosistemnya dalam menghadapi persaingan ketat di industri bank digital Tanah Air.

LPS menyurati bank digital yang menawarkan bunga tinggi kepada para nasabah. Begini penjelasannya.