Bank digital Seabank menanggapi keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) pada level 6%.

Akulaku Group bakal melakukan divestasi saham BBYB hingga maksimal 30%. Target harga saham BBYB dari para analis juga masih jauh dari harga saat ini.

Kinerja bisnis bank-bank digital terlihat terus membaik, menunjukkan prospek yang sangat menjanjikan di lini bisnis ini.

Sebagian besar bank digital mencatatkan kinerja keuangan yang moncer hingga September 2024. Siapa paling moncer?

PT Bank Seabank Indonesia mengungkapkan layanan pinjaman langsung yang dijalankan bank digital memiliki prospek yang apik.

Penyaluran kredit Seabank per kuartal III/2024 mencapai Rp19,73 triliun, di mana sebagian besar disalurkan di ekosistem Shopee.

Seabank menganggap kemunculan bank digital yang disokong oleh ekosistem sebagai upaya mendorong perekonomian digital, alih-alih sebatas persaingan bisnis.

Bank digital Seabank membukukan laba senilai Rp291,53 miliar per kuartal III/2024, tumbuh 31,97% YoY.

Bank Neo Commerce (BBYB) mengumumkan Kreisna Dewantara Gozali efektif menjadi Komisaris Non-Independen perseroan.

Bank digital Superbank masih membukukan rugi per kuartal III/2024 atau per akhir September tahun ini, sedangkan kredit dan DPK tumbuh signifikan.

Bank Raya (AGRO) menargetkan penambahan sekitar 200.000 nasabah baru hingga akhir Januari 2025.

BCA Digital (Blu) membukukan pertumbuhan laba signifikan secara tahunan pada kuartal III/2024.

Hingga kuartal III/2024, bank digital besutan Kredivo, Krom Bank (BBSI) membukukan laba senilai Rp107,13 miliar.

Bank Jago (ARTO), Bank Neo Commerce (BBYB) dan Allo Bank (BBHI) kompak cetak laba. Namun, tidak semuanya ekspansif baik pada kredit maupun simpanan.

Bank Neo Commerce (BBYB) mencatatkan laba bersih Rp4,06 miliar per kuartal III/2024, berbalik dari rugi Rp566,06 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Bank Jago (ARTO) diyakini masih memiliki momentum untuk bertumbuh meski ada tekanan berkelanjutan pada margin bunga bersih (NIM).