Jumlah pekerja terdampak pemutusah hubungan kerja (PHK) hingga September 2024 mencapai 54.400 pekerja namun tidak semuanya menerima tunjangan pengangguran.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat sepanjang Januari-September 2024 terdapat 54.400 pekerja terkena PHK.

Per September 2024 BPJS Ketenagakerjaan telah membayarkan klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) senilai Rp289,96 miliar.

Pemerintah akan menyesuaikan insentif pelatihan di Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) agar besar seperti insentif di program Kartu Prakerja.

Pemerintah mengumumkan rancangan kenaikan manfaat JKP sebesar 45% dari upah terakhir dengan batas maksimum Rp5 juta selama 6 bulan berturut.

Iuran JKP atau tunjangan pengangguran adalah 0,46% dari total upah pekerja sebulan. Dari angka tersebut, 0,22% dibayarkan oleh pemerintah.

Menjelang lengser, Presiden Jokowi berencana menaikkan manfaat program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Wacana itu bergulir saat PHK melonjak.

Pemerintah menyiapkan penerima manfaat JKP alias tunjangan pengangguran juga menjangkau pekerja Perjanjian Waktu Tertentu (PWKT).

Indonesia memiliki program tunjangan pengangguran alias Jaminan Kehilangan Pekerjaan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Pemerintah berencana menambah manfaat program JKP bagi korban PHK, yakni pemberian uang tunai 45% dari upah terakhir selama 6 bulan berturut-turut.

Tren PHK akan memicu lonjakan klaim JKP karena banyak terjadi di perusahaan besar dan menengah yang mayoritas pekerjanya memenuhi syarat sebagai peserta.

BPJS Watch menilai dana Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) masih cukup besar meskipun di tengah tren pemutusan hubungan kerja (PHK).

Aksi nyata pemerintah dalam mengantisipasi krisis buruh formal beserta dampaknya terhadap pemasukan negara menyusul PHK pada industri tekstil dan lainnya.

Pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja berhak mendapatkan tunjangan pengangguran alias Jaminan Kehilangan Pekerjaan yang diselenggarakan BPJS.

Sejak diimplementasikan pada Februari 2022, manfaat program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) telah dirasakan oleh banyak pekerja.

Bisnis, JAKARTA — Klaim jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) meroket di tengah badai pemutusan hubungan kerja, terutama di perusahaan rintisan alias startup.