Berikut ulasan beberapa penyelenggara fintech P2P lending atau pinjaman online (pinjol) yang dicabut izinnya oleh OJK pada 2024 selain Investree.

Saat ini OJK sedang berupaya memburu keberadaan Co-Founder dan CEO Investree Adrian Asharyanto Gunadi yang masih berada di luar negeri.

Kini para pemberi pinjaman alias lender berharap otoritas dapat mengambil langkah tegas sehingga uang mereka di Investree bisa kembali.

Berdasarkan pantauan Bisnis, seluruh karyawan diarahkan untuk WFH dan tidak ada tamu luar yang diberi akses ke kantor Investree.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut izin usaha fintech peer-to-peer lending alias pinjol PT Investree Radika Jaya atau Investree pada Senin, 21 Oktober 2024.

OJK resmi mencabut izin Investree sebagai perusahaan fintech P2P lending per hari ini, 21 Oktober 2024.

finansial teknologi (fintech) kian berjaya seiring dengan pergeseran kebiasaan masyarakat pasca pandemi. Nilai transaksinya pun tumbuh fantastis.

Kasus pinjol dan investasi ilegal menjadi salah satu pengaduan yang banyak diterima oleh Kantor OJK Malang.

Aftech menyebutkan pengaduan masyarakat didominasi terkait dengan penagihan yang kurang beretika dan salah transfer.

Peminat pinjol banyak berasal dari generasi muda. Kontribusi kredit macet dari kalangan tersebut disebut mencapai kisaran 60%.

GOTO, Shopee, dan Grab diyakini mampu terus mengoptimalkan potensi dari pengembangan layanan fintech lending di Indonesia.

OJK sedang melakukan peninjauan kompehensif atas kelayakan penurunan batas maksimum manfaat ekonomi layanan fintech P2P lending.

OJK merespons permintaan penyelenggara fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman online untuk mengkaji implementasi pemangkasan bunga pinjaman.

Akseleran berharap OJK segera merevisi batas atas pendanaan sektor produktif P2P lending.

Peringatan Serius untuk Apple hingga Aplikasi Temu Masuk Indonesia menjadi pilihan tim redaksi Bisnisindonesia.id pada Rabu (9/10/2024).