Harga karet didukung oleh minimnya pasokan lateks mentah sejak Agustus yang terutama disebabkan oleh dampak Covid-19 dan prospek pemulihan permintaan China sejak September.
Petani karet di Sumatra Selatan semakin tertarik membentuk unit pengolahan dan pemasaran bahan olah karet atau UPPB karena dinilai lebih menguntungkan.
Produsen karet menyebut tidak ada sentimen ekonomi untuk mendorong pergerakan harga karet sehingga membuat pasar tidak yakin terhadap prospek komoditas ini.
Sepanjang pekan ini harga karet telah bergerak naik hingga 3,1 persen. Harga juga sempat menyentuh level rekor US$1,43 per kilogram pada awal September 2020.
Harga karet di Sumatra Selatan untuk kadar karet kering atau KKK 100 persen hingga 40 persen tercatat mengalami kenaikan dalam mengawali Bulan September 2020.
Harga komoditas karet di Sumatra Selatan menunjukkan tren peningkatan sejak awal Agustus 2020 seiring membaiknya permintaan di pasar ekspor, dengan banderol Rp14.634 per…
Berdasarkan data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, nilai ekspor Sumsel pada Juni 2020 mencapai US$245,72 juta, naik sebesar 2,03% dibanding Mei 2020 yang…
Thailand memiliki tingkat kematian lalu lintas per kapita tertinggi di Asia dan tertinggi kesembilan di dunia. Di Negeri Gajah Putih itu, diperkirakan 22.500 orang meninggal…
Kinerja ekspor karet yang merupakan komoditas andalan Sumatra Selatan terus menunjukkan penurunan. Namun sebaliknya, angka impor produk karet yang sudah diolah justru melonjak…