Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara mengenai langkah sejumlah bank asing yang meninggalkan pasar Indonesia.

Merger Bank Commonwealth Indonesia dengan OCBC NISP yang efektif per 1 September 2024 menambah daftar bank asing yang pamit usai beroperasi di Indonesia.

Mulai 1 September 2024, Bank Commonwealth dan OCBC Indonesia menjadi satu di bawah entitas PT Bank OCBC NISP Tbk.

OCBC (NISP) mendapatkan restu penggabungan usaha (merger) dengan Bank Commonwealth.

Asosiasi DPLK memberikan penjelasan terkait dana pensiun dan uang pesangon pekerja jika karyawan terdampak PHK.

PT Bank Commonwealth (PTBC) buka suara mengenai kabar PHK massal karyawannya usai diakuisisi OCBC. Begini penjelasan manajemen.

Karyawan PT Bank Commonwealth (PTBC) menghadapi PHK massal usai PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) resmi mengakuisisi bank tersebut.

Kemenaker bicara soal kemungkinan dana pensiun diperhitungkan sebagai bagian dari pemenuhan uang pesangon akibat PHK.

Pekerja yang terdampak PHK massal Bank Commonwealth menuturkan dana pensiun mau dijadikan bagian dari pesangon.

OCBC Indonesia akan menjalankan penggabungan atau merger dengan Bank Commonwealth dan ditargetkan rampung 1 September 2024.

Kinerja laba yang diraup bank-bank asing beragam setelah menjual lini bisnisnya di Indonesia.

Bank Commonwealth mencatatkan rugi bersih Rp788,68 miliar pada 2023, membengkak dibandingkan dengan rugi bersih pada tahun sebelumnya Rp350,76 miliar.

Investasi pada aset pendapatan tetap (fixed income) dan saham (equity) disarankan untuk menghadapi volatilitas serta risiko pasar yang tinggi.

Bank Commonwealth buka suara soal nasib karyawan di Indonesia setelah pemegang saham setuju mengalihkan kepemilikannya kepada bank asal Singapura, OCBC.

Sejumlah bank asing melepas sebagian atau keseluruhan lini bisnisnya di Indonesia, seperti Citi Indonesia, Standard Chartered, hingga Commonwealth.

Saat OCBC Indonesia resmi mengakuisisi Commonwealth, asetnya akan bertambah menjadi Rp263,67 triliun.