Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi lanjut naik pada perdagangan Jumat (29/12/2023) karena pelemahan dolar AS.

Nilai tukar rupiah berpeluang kembali menguat menyusul kebijakan The Fed yang menahan laju kenaikan tingkat suku bunga sehinga melemahkan dolar AS.

Dolar menguat terhadap yen Jepang pada hari Selasa, tetapi berakhir melemah terhadap euro setelah data menunjukkan bahwa penjualan ritel AS naik.

Rupiah ditutup melemah ke posisi Rp14.820 terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (16/3/2023). Pelemahan rupiah terjadi kala indeks dolar terkoreksi.

Rupiah ditutup menguat walaupun sebelumnya sempat melemah 30 point ke level Rp15.592 dari penutupan sebelumnya di level Rp.15.657.

Harga emas harga emas Spot terpantau turun 0,15 persen atau 2,63 poin ke US$1.794 per troy, tertekan sinyal kenaikan suku bunga selanjutnya dari The Fed

Rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (12/12/2022) sebesar 0,29 persen atau 44,5 poin ke posisi Rp15.627.

Harga emas Comex bergerak menguat karena terkerek oleh pelemahan kinerja dolar.

Indeks dolar AS menguat setelah Gubernur The Fed Jerome Powell enegaskan kembali janji untuk secara agresif memerangi inflasi.

Dolar AS masih melemah karena ekspektasi luas inflasi AS lebih lemah menjelang data inflasi utama.

Rupiah diperkirakan melemah setelah kemarin ditutup terdepresiasi ke Rp14.830 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah terpantau menguat ke Rp14.800 per dolar AS di saat indeks dolar AS terkoreksi.

Hanya emas yang diperkirakan tidak terpengaruh penguatan indeks dolar AS karena sifatnya sebagai aset safe haven.

Indeks dolar telah berfluktuasi dalam kisaran sempit di sekitar level psikologis penting 90.

Indeks dolar AS ditutup melemah 0,3 persen ke level 90,969 pada Senin (3/5/2021).