Awal 2024, Gojek catat pertumbuhan permintaan layanan transportasi online

Tips Aman saat Naik Taksi Online, saat ramai penumpang wanita nyaris diculik driver Grab

Indonesia tetap menunjukkan daya tarik kuat dalam aktivitas Merger dan Akuisisi (M&A), sebagaimana diungkapkan oleh CEO Protemus Capital, Wiljadi Tan.

Setelah GOTO mampu berkongsi dengan Tiktok dalam sektor e-commerce, terdapat rumor yang berhembus tentang aksi merger lanjutan dengan Grab.

Analis melihat rencana merger GOTO dan Grab akan membuat GOTO memiliki prospek yang positif, akan tetapi berpotensi membuat monopoli.

SoftBank milik Masayoshi Son menjadi salah satu investor terbesar pada GOTO dan Grab yang dikabarkan membuka pembicaraan merger beberapa tahun lalu.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan Grab Holdings Ltd dikabarkan telah memulai kembali perundingan untuk melakukan penggabungan bisnis atau merger.

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tercatat menguat di penutupan sesi I hari ini, Senin (12/2/2024),setelah kabar merger dengan Grab beredar.

Bila GOTO dan Grab keduanya merger maka kapitalisasi pasar diperkirakan menembus Rp304,66 triliun.

Peraturan terkait tarif ojek online atau ojol inipun menetapkan tiga zonasi tarif.

Perubahan tarif itu mengacu Keputusan Menteri Perhubungan No.KP 564/2022. Biaya jasa ditentukan oleh sistem zonasi yang terbagi menjadi tiga zonasi.

Bagi investor, merger akan mempercepat pengembalian modal karena aktivitas perusahaan akan lebih efisien.

Melalui surat internal kepada karyawannya, Co-CEO Gojek Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi menyanggah rumor merger tersebut.

Kabar finalisasi merger antara Grab dan Gojek bakal membuka jalan lebih lebar bagi arus pendanaan ekstra gigantik alias monster funding bagi ekosistem aplikasi super dengan…

Market capitalization perusahaan yang meningkat menjadi alasan utama bagi investor dengan dana lebih besar untuk merasa lebih nyaman masuk ke dalam kedua perusahaan.

Kabar mengenai merger Grab dan Gojek sempat mencuat 6 bulan lalu, tetapi kandas karena pemegang saham tidak memberi restu.