Fenomena tutupnya sejumlah coworking space diduga karena ekspansi agresif yang dilakukan perusahaan.

PT Evi Asia Tenggara, operator coworking space dengan merek CoHive, akhirnya buka suara terkait alasan menutup usahanya di Indonesia.

Pasar coworking space di Indonesia diperkirakan meredup di 2023. Berikut ini daftar 5 operator Coworking Space terbesar di Indonesia.

Bisnis coworking space sempat melambung sebelum pandemi Covid-19, tapi kini mulai meredup. Lantas, bagaimana sejarah kemunculan coworking space di Indonesia?

Sejumlah perusahaan coworking space terpaksa menutup bisnisnya, salah satunya PT Evi Asia Tenggara dengan merek dagang Cohive yang ditetapkan pailit.

CoHive pailit merupakan risiko dari bisnis co-working space yang sempat tertekan sejak pandemi Covid-19. 

PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) atau Metland berencana membidik bisnis coworking space sekalipun CoHive dipastikan pailit.

Coworking space CoHive ditetapkan bangkrut alias pailit oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Di tengah penerapan sistem kerja dari rumah, tingkat keterisian di ruang kerja bersama atau co-working space masih tetap tinggi.

CEO CoHive mengaku optimistis dengan prospek ruang kantor pada tahun ini karena permintaan terhadap ruang kerja bersama masih cukup besar.

Penyedia jasa pengelola ruang kantor bersama CoHive mengembangkan sayapnya di luar segmen ruang kantor yaitu ke pasar ritel.

Bekerja sama dengan PT. Tanrise Indonesia (Tanrise Property), CoHive secara resmi meluncurkan ruang kerja bersama (coworking space) pertama di Surabaya pada Rabu (30/10).