AFPI mencatat sejak industri pinjol beroperasi hingga saat ini, P2P telah menyalurkan pinjaman Rp950 triliun yang setara sepertiga populasi di Indonesia.
Sebelum bekerja sama dengan Super Bank, AdaKami sudah menjalin kerja sama dengan Seabank, Bank Jago, Bank Permata, Hana Bank, Bank Ganesha, hingga Bank OCBC.
Saat ini masyarakat membutuhkan pinjaman dana yang cepat untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini dapat dipenuhi oleh pinjaman alternatif, termasuk pergadaian.
Kredit perbankan melalui skema channeling ke fintech P2P lending bakal terus bertumbuh, meskipun bank-bank digital berencana mengembangkan direct loan.
Kemudahan pemberian modal oleh industri P2P lending dinilai menjadi variabel pertimbangan utama UMKM dalam mencari pendanaan, bukan bunga murah atau tinggi.
P2P lending menjadi layanan penting bagi UMKM dengan arus kas baik tetapi tidak memiliki agunan untuk mengajukan pinjaman. Pembiayaan UMKM pun tetap prospektif.
Lender Investree berharap dananya kembali setelah izin operasi pinjol P2P itu dicabut OJK. Kasus Investree ini muncul kala ekonomi sulit dan pelemahan daya beli