Ethiopia menjadi negara Afrika yang paling baru mengalami gagal bayar setelah berakhirnya masa tenggang pada Senin (11/12/2023).

S&P Global Ratings mengumumkan bahwa Ethiopia mengalami gagal bayar selektif.

Program Pangan Dunia (WFP) PP menghentikan bantuan pangan ke wilayah Tigray utara pada pada bulan Mei dan kemudian ke seluruh Ethiopia bulan ini.

AS dan Badan Pangan PBB menghentikan penyaluran bantuan menyusul adanya penyelewengan dan pencurian donasi di Ethiopia.

Kapal pengangkut biji-bijian pertama yang disewa oleh Program Pangan Dunia (WFP) PBB berangkat dari Pivdennyi pada hari Minggu (14/8/2022) menuju Ethiopia.

Sejumlah negara termasuk Jerman dan Prancis menyarankan warganya segera meninggalkan Ethiopia akibat perang saudara yang terus berkecamuk di negara tersebut.

Ethiopia mengumumkan keadaan darurat setelah pasukan Tigray menguasai sejumlah wilayah.

Menindaklanjuti adanya pengusiran tersebut, Sekjen PBB Antonio Guterres memerintahkan stafnya agar segera meninggalkan Ethiopia.

Pemerintah Ethiopia membantah analisis bahwa ribuan warganya mengalami kelaparan.

Berdasarkan data The Economist Intelligence Unit pada 2020, Indonesia berada di posisi 60. Zimbabwe ada di 31 dan Ethiopia peringkat 27.

Pemerintah Indonesia meminta agar Pemerintah Ethiopia memberi perhatian dan dukungan kepada perusahaan Indonesia jika ada kesulitan dan hambatan bagi kelancaran bisnis mereka.

Sumbiri Intimate Apparel Plc, anak usaha Sumber Bintang Rejeki, yang memproduksi bra beroperasi di  Kawasan Industri Hawassa, Ethiopia.

Ethiopia sebagai negara kedua terbesar di Afrika yang menerima investasi Indonesia. Tahun 2019 lalu, sejumlah pengusaha Indonesia berkunjung ke Ethiopia untuk menjajaki kemungkinan…

Tigray mengalami pertempuran sengit sejak 4 November setelah Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed melancarkan serangan terhadap pemerintah daerah.

"Kami mendesak Anda untuk menyerah dengan damai dalam waktu 72 jam, menyadari bahwa Anda berada di titik tidak bisa kembali," kata Abiy

Badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan kemarin, bahwa lebih dari 20.000 orang telah menyeberang ke Sudan dari wilayah utara Tigray, Ethiopia.