Pemerintah telah memberlakukan bea masuk antidumping terhadap baja impor selama lebih dari 10 tahun. Namun, baja impor masih membanjiri pasar dalam negeri

Banjirnya produk baja asal China ke pasar domestik Indonesia membuat daya saing turun dan penjualan produsen baja lokal terkikis.

Kemendag menyiapkan strategi untuk menjaga kinerja ekspor besi dan baja menjelang kebijakan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) di Uni Eropa pada 2026.

Kemendag menyampaikan, sektor besi dan baja serta aluminium menjadi komoditas yang paling terdampak dengan adanya Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM).

Krisis yang dihadapi industri baja China menjadi malapetaka bagi pasar global, termasuk Indonesia.

Kelebihan kapasitas produksi baja dari pabrik­an asal China mulai membuat pelaku industri waswas, karena berpotensi membanjiri pasar dalam negeri Indonesia.

Pemerintah mengkaji perpanjangan BMAD untuk produk baja dari China. Langkah tersebut diambil guna melindungi produsen baja dalam negeri

Pengusaha baja dalam negeri berada di tengah gempuran produk baja asal China. Langkah pemerintah dinanti

Pasokan berlebih produk baja di China makin rentan menggempur pasar Indonesia.

Bisnis, JAKARTA — Krisis baja berkelanjutan di China bakal memicu gelombang negatif pada industrinya, termasuk kebangkrutan dan konsolidasi industri yang cepat.

Karena sangat penting untuk menjaga persaingan yang sehat dan terbuka terhadap masuknya produk dari negara lain

Proyeksi laba ini menurun terutama disebabkan turunnya harga jual dan naiknya harga bahan baku akibat kenaikan kurs dolar

Emiten BUMN produsen baja, Krakatau Steel (KRAS), meraih persetujuan dari pemegang saham atas usulan restrukturisasi lanjutan senilai US$1,4 miliar.

Para eksekutif baja Amerika Serikat (AS) menyatakan optimistis permintaan bahan industri akan meningkat kembali pada tahun depan.

Melambatnya industri baja China tampaknya makin dalam, dua entitas terbesar dunia mengungkapkan kekhawatiran menurunnya permintaan setelah puluhan tahun pertumbuhan.

Spindo (ISSP) mencatat laba bersih sebesar Rp209,6 miliar sepanjang semester I/2024 dengan kinerja penjualan baja yang moncer.