Fintech Akseleran menjelaskan penyebab penurunan outstanding dana lender perorangan di P2P lending.

Akseleran pun memiliki ketertarikan untuk menjajaki langkah serupa, mengingat besarnya potensi yang dimiliki oleh sektor multifinance.

P2P lending menjadi layanan penting bagi UMKM dengan arus kas baik tetapi tidak memiliki agunan untuk mengajukan pinjaman. Pembiayaan UMKM pun tetap prospektif.

Akseleran berharap OJK segera merevisi batas atas pendanaan sektor produktif P2P lending.

Pembukuan yang belum baik, hingga pemakaian dana di luar kepentingan usaha menjadi sejumlah tantangan dalam pendaan UMKM oleh P2P lending atau pinjaman online.

Penyelenggara P2P lending Akseleran membidik pendapatan Rp80 miliar sepanjang tahun ini.

OJK saat ini menyusun Rancangan POJK yang meningkatkan batas atas pendanaan produktif dari yang Rp2 miliar menjadi Rp10 miliar.

Total penyaluran pinjaman Akseleran mencapai Rp1,47 triliun per akhir Juni 2024. Sementara outstanding loan-nya mencapai Rp630 miliar.

Akseleran menyebut penyaluran kredit melalui skema channeling dari bank justru mengalami peningkatan di perusahaannya.

Akseleran mendukung rencana OJK untuk menaikkan batas atas pendanaan penyelenggara fintech P2P lending untuk sektor produktif

Grup Modalku hingga Akseleran mencatat peminjam aktif di dalam perusahaan masih didominasi dari pulau Jawa.

Akseleran mencatat dalam beberapa waktu terakhir, Ramadan membuat bisnis kredit perusahaan turun 10–20% karena berfokus pada segmen produktif.

Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan perseroan masih menimbang-nimbang setelah sebelumnya menunda IPO pada Juli 2023.

Angka penyaluran pinjaman Akseleran pada 2023 sedikit turun dibandingkan dengan penyaluran pinjaman pada 2022 yakni Rp2,95 triliun.

Bos Akseleran mengungkapkan kunci agar tak loyo meski bunga pinjol bakal turun tahun ini.

Pemilik kontak darurat yang dicantumkan dalam pinjaman online atau pinjol dapat sedikit bernapas lega, karena aturan baru melarang penagihan ke kontak tersebut.