BRI mengukur korelasi ekonomi Indonesia lebih kuat ke China dibandingkan dengan AS, kondisi ini akan menyebabkan dampak ikutan jika terjadi perang dagang.
Jika China membangun industri elektronik di Indonesia, fasilitas manufaktur tersebut disebut hanya untuk memenuhi kebutuhan ekspor dan China itu sendiri.
Perusahaan-perusahaan itu di antaranya memproduksi makanan dan minuman, kaca, panel surya, kendaraan bermotor roda empat, alat kesehatan, hingga rokok.
Terdapat peluang relokasi pabrik tekstil di tengah perang dagang AS-China, tetapi Indonesia masih berjibaku dengan masalah-masalah yang mengganjal investasi.
Perang dagang AS-China diperkirakan kembali terjadi saat Donald Trump terpilih sebagai presiden, negara-negara Asean pun menantikan peluang peralihan investasi.
Bank Indonesia mengantisipasi berbagai dampak negatif kemenangan Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat 2024, terutama akibatnya ke nilai tukar rupiah.
Pemerintahan AS menyelesaikan regulasi pembatasan investasi oleh individu dan perusahaan AS pada teknologi canggih di China, termasuk semikonduktor dan AI.
Menteri Investasi Rosan Roeslani mengatakan Indonesia telah memanfaatkan perang dagang AS-China yang menyebabkan banyak perusahaan merelokasi pabriknya.