Saham BSDE dan PANI menguat seiring keputusan Presiden Jokwi yang menetapkan pengembangan proyek keduanya sebagai Proyek Strategis Nasional.

Indeks saham properti diperkirakan masih tertekan sentimen negatif terkait dengan prospek suku bunga acuan The Fed.

Direktur Bumi Serpong Damai (BSDE), Hermawan Wijaya menanggai keputusan pemerintah menjadikan pengembangan kawasan BSD sebagai PSN baru.

Sejumlah sinyal muncul sebagai tanda pemulihan di sektor properti Indonesia, seiring moncernya kinerja emiten-semiten seperti CTRA, BSDE, PWON, dkk.

Dalam rangka meningkatkan geliat penjualan, Sinar Mas Land membidik penjualan atau marketing sales sebesar Rp430 miliar lewat produk hunian mewah.

Saham Bumi Serpong Damai (BSDE) berpotensi dibayangi sentimen negatif dalam jangka pendek, usai laba bersih 2023 turun 20,04%.

Laba bersih PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) turun 20,04% YoY menjadi Rp1,95 triliun di tengah pendapatan usaha yang meningkat.

Dari Ciputra Development (CTRA) hingga Pakuwon Jati (PWON) telah merilis kinerja marketing sales pada 2023. Siapa emiten properti yang meraup capaian terbesar?

PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) menetapkan target marketing sales di level moderat pada tahun ini.

Saham sekotor perbankan, properti hingga consumer goods berpeluang dulang cuan pada Tahun Baru Imlek Shio Naga Kayu 2024. Cek lengkapnya.

Beberapa sektor berpotensi diuntungkan pada Pemilu 2024 yakni perbankan, konsumer, hingga logistik. Saham BBCA, TLKM, INDF turut direkomendasikan analis.

Sejumlah saham pada sektor perbankan, konsumer, telekomunikasi hingga properti diramal moncer pada Tahun Baru Imlek Shio Naga Kayu di 2024 ini.

PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis dengan kondisi sektor properti pada 2024 dengan menargetkan marketing sales atau prapenjualan Rp9,5 triliun.

Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) menetapkan target marketing sales sebesar Rp9,50 triliun pada 2024.

Emiten properti Grup Sinarmas, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) menargetkan prapenjualan atau marketing sales 2024 sebesar Rp9,50 triliun.