Jokowi memperkirakan industri 4.0 Indonesia akan berkontribusi pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia dengan jumlah mencapai 133 miliar Dolar AS pada 2025.
Salah satu penyebab utamanya adalah keterbatasan teknologi yang tersedia saat ini, baik untuk perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software).
Kementerian Perindustrian mendorong terbentuknya Pusat Inovasi Digital Industri (PIDI) 4.0, yang menjadi momentum pencapaian 100 tahun Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi…
Indonesia mendorong kerja sama di bidang Industri 4.0 dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan Organisasi PBB untuk Pembangunan Industri (UNIDO).
Pabrik gula PT Prima Alam Gemilang (PAG) di Kabupaten Bombana mulai berproduksi. Pabrik ini berkapasitas giling hingga 12.000 ton cane per day (TCD) sehingga merupakan pabrik…
Pabrik Skoda Auto Vrchlabi memanfaatkan teknologi kembar digital (digital twin) untuk menginstal dan mengintegrasikan stasiun robot baru, sehingga bisa beroperasi lebih cepat…
Groupe Renault dan Google Cloud mengumumkan kemitraan industri dan teknologi baru untuk mempercepat digitalisasi sistem industri Groupe Renault dan transformasi Industri…
Indonesia menyerukan kerja sama internasional dalam rangka menghadapi tantangan sekaligus mengoptimalkan manfaat dari revolusi industri keempat yang juga dikenal dengan Industri…
Unit bisnis Lintasarta bidang kesehatan, Owlexa Healthcare mengklaim siap menerapkan teknologi 4.0 dengan cara peningkatan layanan administrasi kesehatan untuk pelanggannya.
Pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan pemberian tax holiday dan fasilitas lain yang dibutuhkan oleh para investor, terutama sektor-setor yang dapat membuka lapangan…
Kementerian Perindustrian berkolaborasi dengan Industrial Technology Research Institute (ITRI) di Taiwan untuk mengembangkan teknologi di sektor industri, yang salah satu…
Industri kecil dan menengah (IKM) dinilai perlu manfaatkan teknologi digital untuk menggenjot daya saing di pasar mancanegara. Pelemahan perekonomian global dinilai perlu…
JAKARTA — Indonesia dinilai memiliki modal kuat untuk mendukung pengembangan industri 4.0 di Asean yang akan menjadi agenda utama para pelaku industri di kawasan tersebut…
JAKARTA — Penerapan industri 4.0 diyakini dapat meningkatkan daya saing industri melalui berbagai penghematan, seperti penurunan biaya produksi hingga 20%.