BTEL belum didepak sampai dengan Agustus karena perseroan  telah menyampaikan keterbukaan informasi terkait rencana untuk perbaikan kondisi keuangan perusahaan ke depan.

Perjalanan perusahaan alat berat Komatsu Indonesia di pasar modal Indonesia berakhir seiring dengan kebijakan induk usaha untuk kembali menjadi perusahaan tertutup alias…

Perjalanan Bentoel Group di pasar modal sejak 1990 hingga mengajukan rencana go private dan delisting telah bersinggungan dengan sederet nama besar mulai dari Peter Sondakh,…

Bentoel Group didirikan oleh Ong Hok Siong pada 1930. Perseroan resmi tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya 60 tahun kemudian atau tepatnya pada 5 Maret 1990.

PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) menyatakan delisting adalah hal pertama yang dihindari para pemegang saham terutama GEAR selaku pengendali GEMS.

Kewajiban buyback saham tersebut terkandung di dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan RI Nomor 3/POJK.04/2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal.

PT Multistrada Arah Sarana Tbk. (MASA) mengajukan surat kepada otoritas pada Senin (1/3/2021) perihal permohonan suspensi perdagangan saham MASA.

Terdapat 6 saham dari perusahaan tercatat yang berpotensi delisting sudah memenuhi kriteria penghapusan pencatatan saham pada 2021.

Saham PT Siwani Makmur Tbk telah disuspensi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai selama 12 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 17 Februari 2022.

Sebanyak 11 emiten akan segera memasuki masa suspensi 24 bulan dan terancam mengalami delisting atau penghapusan pencatatan dari Bursa Efek Indonesia.

Nasib PT Golden Plantation Tbk. diujung tanduk karena terancam delisting dari lantai bursa. Perseroan mengaku berkomitmen untuk memenuhi kewajiban dan mencari investor guna…

Dalam pengumuman di laman resmi Bursa Efek Indonesia, saham BTEL akan memasuki masa suspensi 24 bulan pada 27 Mei 2021.

Saham emiten dengan kode TRIO tersebut sudah tidak dapat diperdagangkan karena disuspensi sejak 16 Juli 2019.

PT Polaris Investama Tbk. telah memasuki masa suspensi saham selama 24 bulan sejak 28 Desember 2020. 

Bila tidak ada perbaikan, hingga 8 Januari 2022, saham PT Magna Investama Mandiri Tbk. berpotensi delisting karena telah mengalami suspensi 24 bulan.