PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) catat penurunan laba bersih 17,5% menjadi Rp194,3 miliar hingga kuartal III/2024.

Emiten laboratorium Prodia, Diagnos, dan UBC Medical merancang strategi untuk memacu kinerja di tengah perkembangan industri kesehatan di Indonesia.

PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) mengakuisisi 39% saham produsen alat kesehatan (alkes) Proline.

Pelemahan rupiah menekan kinerja emiten farmasi yang masih mengandalkan impor bahan baku obat.

Prodia (PRDA) membangun pabrik alat kesehatan baru senilai Rp140 miliar untuk meningkatkan produksi.

PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) mengumumkan jadwal pembagian dividen kepada para pemegang sahamnya.

Prodia (PRDA) menyiapkan capex Rp250 miliar pada 2024, mayoritas untuk belanja IT.

Prodia (PRDA) menyiapkan strategi menghadapi pelemahan rupiah yang menyebabkan impor alat kesehatan tertekan.

Prodia membangun gedung untuk fasilitas penelitian stem cell untuk pengobatan berbagai jenis penyakit dengan biaya Rp100 miliar.

Prodia terus mengupayakan transformasi bisnis terutama dalam mengadopsi digitalisasi.

Prodia (PRDA) akan menggunakan kas internal untuk belanja modal tahun ini.

Laba bersih Prodia (PRDA) mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan pendapatan bersih perseroan.

Prospek emiten bersandi PRDA ini masih baik seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatannya.

Informasi kinerja keuangan kuartal III/2021 Prodia akan disampaikan pada akhir Oktober atau awal November 2021.

Pencapaian Prodia sepanjang enam bulan pertama pada 2021 ini mencerminkan upaya dalam mengantisipasi ketidakpastian pasar secara internal maupun dalam merespon kebutuhan…

PT Prodia Widyahusada Tbk. berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan kuartal I 2018 sebesar 7,5% menjadi Rp356,4 miliar dibandingkan periode yang sama di tahun 2017 yang…