Indosat dan Tri diduga sedang melakukan hal teknis di balik perpanjangan waktu negosiasi merger.

Merger Tri dan Indosat yang diperpanjang diprediksi akibat negosiasi pemegang saham yang belum mencapai titik temu.

Pemegang saham Tri Indonesia dan Indosat sepakat untuk memperpanjang periode negosiasi terkait dengan rencana merger selama 2 bulan, dari 30 April menjadi 30 Juni 2021.

Tri Indonesia memutuskan untuk mundur dari lelang 2,3 GHz untuk mempersiapkan langkah merger dengan Indosat.

Tri Indonesia membutuhkan tambahan frekuensi pada tahun depan untuk menampung aktivitas pelanggan hingga 2022.

jaringan Tri telah menjangkau lebih dari 37.000 desa di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Bali, dan Lombok, melalui fiber optic yang membentang sepanjang 16.000 km.

Tri Indonesia melakukan ekspansi jaringan ke Sulawesi Tenggara dan Tengah sekaligus mengadakan promo kartu perdana dan kuota internet.

Spektrum frekuensi radio menjadi salah satu aspek penting dalam sebuah aksi merger dan akuisisi.

Tri Indonesia merilis paket isi ulang Kuota Happy Unlimited dengan harga mulai dari Rp9.000 mendapatkan kuota sebesar 2GB.

Tambahan frekuensi sebesar 1.000 MHz yang dipersiapkan Kementerian Kominfo dinilai bisa meningkatkan kecepatan layanan inernet.

Rencananya, frekuensi khusus itu hanya digunakan saat kondisi darurat atau sedang ada bencana.

PT Hutchison 3 Indonesia mengincar 2 -3 blok dalam lelang 2,3 GHz agar kapasitas perangkat keras dapat terisi penuh dan efisien.

Tri Indonesia berminat untuk mengajukan penawaran lebih dari satu blok dalam lelang frekuensi radio 2,3 GHz Kementerian Kominfo.

Penggunaan frekuensi menjadi kunci utama keberlanjutan merger ISAT dan Tri yang dirancang rampung pada April 2021 mendatang.

Konsolidasi antara Tri dan Indosat akan menciptakan persaingan di industri telekomunikasi yang lebih sehat dan seimbang