Aktivitas pabrik PT Toba Pulp Lestari Tbk. (INRU) berhenti sementara hingga 1 November 2024.

Asosiasi bahan baku obat berharap pemerintah baru era Prabowo serius dalam mendorong kemandirian farmasi.

Persaingan dalam mendapat bahan baku disebut menjadi penyebab harga obat di Tanah Air menjadi sangat mahal

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan terjadi kenaikan impor bahan baku/penolong dan barang modal yang mengalami kenaikan secara bulanan dan tahunan.

Pemerintah akan memusnahkan bahan kosmetik berbahaya, sesuai dengan PP Kesehatan.

Pengusaha pengolahan perikanan Indonesia mengeluhkan suplai bahan baku yang terbatas, yang diduga menjadi penyebab ekspor produk perikanan melandai

Sengkarut industri farmasi masih berkutat pada mahalnya harga obat di tingkat hilir akibat ketersediaan industri bahan baku dalam negeri yang kurang memadai.

Depresiasi rupiah mulai menjadi beban berat bagi industri makanan dan minuman alias Mamin yang masih bergantung pada impor bahan baku.

Menkop UKM Teten Masduki berharap reviisi larangan terbatas mampu mengatasi permasalahan bahan baku, yang belakangan sulit didapat.

Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) meminta relaksasi lartas impor alas kaki diterapkan untuk bahan baku/penolong saja.

Para pengusaha bahan baku tekstil menilai menumpuknya 26.000 kontainer yang disebut-sebut gegara Lartas, merupakan ulah oknum Bea dan Cukai.

Para pelaku industri pendingin udara (Air Conditioner/AC) mengaku sejauh ini syarat Pertek dari Kemenperin membuat ketidakpastian importasi kompresor.

Mirae Asset menyematkan rekomendasi tahan atau hold untuk saham SMGR, INTP dan SMBR usai laba bersih ketiganya kompak tergerus.

Kemenperin memastikan bahan baku industri plastik tidak terdampak kebijakan Lartas Impor.

Industri bahan baku obat nasional sudah dapat memproduksi 8 dari 10 bahan baku obat yang paling banyak digunakan di Indonesia.

Kebijakan Lartas Impor termasuk acuan Pertimbangan Teknis alias Pertek tengah dievaluasi kembali.