Di tengah persaingan dan ARPU yang terkontraksi, XL Axiata (EXCL) dan Indosat (ISAT) ambil posisi sikapi rencana pemerintah untuk menerapkan PPN 12% pada 2025.
Direksi Indosat (ISAT) memborong saham perseroan seiring dengan kinerja positif perseroan dan langkah agresif kembangkan AI dengan menggandeng NVIDIA dan GOTO.
Indosat (ISAT) berencana melakukan stock split. Sejauh ini kinerja ISAT tumbuh positif dengan target ambisius menggandakan Ebitda dan layanan FBB pada 2028.
Kehadiran Starlink belum menggoyang kinerja Telkom, Indosat dan XL Axiata. Ketiga operator masih ekspansif belanja modal untuk mengejar pertumbuhan kinerja.
ARPU Indosat (ISAT) naik 10,5% YoY, sementara ARPU Telkomsel, Grup Telkom (TLKM) turun 4,8%. ISAT masih punya ruang untuk mengejar ARPU Telkomsel dan EXCL.
Saham Telkom (TLKM) melandai di bawah Rp3.000. Belum rencana buyback, tetapi asa tersemat saham TLKM kembali bangkit termasuk berkat sokongan Telkomsel Lite.
Indosat (ISAT) berada pada momentum positif untuk memangkas gap dengan Telkomsel (TLKM) dan EXCL setelah raih pertumbuhan pendapatan tertinggi kuartal I/2024.
XL Axiata (EXCL) dan Smartfren (FREN) kian dekat dengan merger setelah menjalin nota kesepahaman. Namun, kinerja dan gerak saham EXCL dan FREN berbeda arah.
Telkomsel memimpin dalam hal jumlah pelanggan dan kinerja ARPU. Namun, Indosat dan XL Axiata bergerak cepat untuk terus mendekati anak usaha Tekom itu.
XL Axiata (EXCL) mencatatkan ARPU Rp44.000 pada kuartal I/2024. ARPU EXCL itu kian mendekati Telkomsel, anak usaha Telkom (TLKM) yang sebesar Rp45.300.