Kelompok Prasetiya Mulya terdiri dari sejumlah konglomerat yang membeli saham Astra International (ASII) Rp10.000 dari William Soerjadjaja pada 1992.

Literasi pasar modal di Indonesia yang masih rendah menyebabkan investasi bodong dan instan lebih disukai masyarakat.

Upaya memperketat dan menyaring emiten melantai di bursa dapat menekan dugaan praktik goreng menggoreng saham.

Limbah makanan berdampak hingga 10 persen pada konsumsi energi dunia dan berdampak buruk pada lingkungan yang mengakibatkan perubahan iklim.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Prasetiya Mulya kini resmi menyandang status sebagai Universitas Prasetia Mulya.

Prasetiya Mulya Business School akan bertransformasi menjadi universitas dan direncanakan memulai perkuliahan dengan 11 program studi baru pada September 2017.