Sebanyak 393 unit mobil listrik Hyundai terdiri dari 131 Genesis Electrified G80 dan sebanyak 262 unit Ioniq 5 untuk KTT G20.

Nilai importasi mobil listrik yang dilakukan berbagai prinsipal di Indonesia sepanjang sejak tahun lalu hingga September tahun ini  menembus Rp2,53 triliun.

Informasi nilai impor dan pengimpor mobil listrik itu termuat dalam dokumen yang didapatkan Bisnis.com dari lingkungan Kementerian Keuangan.

Hyundai Kona generasi kedua menunjukkan bilah LED lebar dan futuristik memenuhi bagian belakang mobil seperti model Staria dan Grandeur.

BMS merupakan sistem proteksi yang dirancang untuk mendeteksi masalah gangguan pada baterai kendaraan listrik secara efektif dan efisien.

Hyundai Creta anyar dikeluhkan pemiliknya karena mengalami masalah sulit dinyalakan.

Hyundai direncanakan mendapatkan subsidi dan tengah melobi pelonggaran kebijakan industri mobil listrik di AS, mendapatkan protes keras dari serikat pekerja.

PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) telah memberikan garansi atas insiden Ioniq 5 yang alami drop baterai.

Hyundai Ioniq 5 dan Nissan Leaf merupakan mobil listrik dengan banderol harga pada rentang di atas Rp700 juta.

Hyundai mengandalkan penjualan Kona dan Ioniq 5 untuk menyabet peluang pengadaan kendaraan operasional pemerintah.

Hingga Agustus tahun ini, sebanyak 1.635 unit BEV berhasil dilego, meningkat hingga 200 persen dibandingkan 545 unit pada periode sama tahun lalu.

Wuling Air ev maupun Hyundai Ioniq 5 sama-sama mengantongi nilai TKDN di kisaran 40 persen berdasarkan sertifikat yang diterbitkan Kemenperin.

Penjualan mobil listrik periode Januari-Juli mengalami stagnasi. Ioniq 5 mulai merajai pasar segmen BEV, sedangkan Corolla Cross Hybrid menguasai segmen HEV.

Banjir model mobil listrik yang belakangan diperkenalkan berbagai merek belum bisa mendongkrak penjualan, karena hanya mampu tumbuh 0,59 persen YoY.

Untuk memenuhi permintaan yang tinggi, Hyundai Motors Indonesia berharap Hyundai Motor Group mendukung penambahan produksi IONIQ 5 di Indonesia.