BPS mengungkapkan luas panen padi hingga Oktober 2024 mencapai 171.000 hektare dan terjadi penurunan dari tahun sebelumnya dari total 177.000 hektare.

BPS mengungkapkan fenomena El Nino berdampak pada merosotnya luas panen, yang merembet pada produksi beras Indonesia.

Bapanas mendukung pengembangan pusat pembenihan nasional yang digaungkan oleh Holding Pangan Id Food PT Sang Hyang Seri (SHS).

Bulog memprediksi musim panen padi tahun depan mundur dari perkiraan akibat mundurnya musim penghujan dan dapat berdampak pada stok beras.

Petani adat kasepuhan di Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak, Banten memasuki panen raya padi lokal.

Perluasan tanaman padi itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Temanggung sebanyak 57 ribu ton beras per tahun.

Tantangan perubahan iklim dan kerawanan pangan menjadi momok bagi sektor pertanian, khususnya padi dan jagung.

Harga beras diprediksi bakal melonjak lagi usai musim panen raya padi berakhir.

Berdasarkan prakiraan BMKG setelah bulan Mei curah hujan akan terus menurun sehingga dikhawatirkan akan terjadi kekeringan dan berpotensi gagal panen.

Panen raya padi ini melibatkan empat kelompok tani yang menggarap lahan seluas 200 hektare dengan estimasi produksi mencapai 1.000 ton.

Produksi padi di 2023 turun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 9,36 juta ton.

Penyusutan luas panen diduga imbas fenomena cuaca El Nino yang menguat pada semester II/2023.

Salah satu wilayah yang sudah melaksanakan percepatan tanaman pangan khususnya padi adalah di wilayah Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji.

Sulsel menyatakan siap dalam melakukan akselerasi produksi untuk memenuhi kebutuhan beras nasional.

Pasokan komoditas pangan di Jawa Timur terutama padi dan jagung hingga saat ini masih tergolong aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.

Benih padi gratis sebanyak 2.500 ton, bibit kakao 3,2 juta batang, bibit mangga 5.000 batang, durian 3.000 batang, jeruk 1.000 batang.