PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) terus mengikuti sejumlah tender yang masih berjalan di penghujung 2024 untuk mempertebal kontrak baru.

Pemerintah menekan pengeluaran melalui sukai minuman hingga bank menawarkan produk investasi.

Produsen beton Manggung Polahraya (MANG) menawarkan saham kepada publik dengan rentang harga penawaran sebesar Rp90 sampai dengan Rp110 setiap saham.

Sejak IPO pada 2014, Wika Beton (WTON) konsisten membagikan dividen dengan rasio pembayaran sekitar 20%-30% setiap tahunnya

Potensi bisnis beton di Indonesia sangat cerah seiring dengan meningkatnya kebutuhan konstruksi infrastruktur.

Hutama Karya mengestimasi kebutuhan beton besar 36,3 juta meter kubik beton untuk periode 2022-2045 mendatang. 

PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) mengincar kebutuhan beton pracetak dari proyek-proyek pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Soewarso diangkat menjadi komisaris emiten dengan kode saham BEBS tersebut menggantikan Zulfikar Mohammad Ali Indra.

Beberapa proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak baru ini didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 71,46 persen.

Tahun ini diperkirakan lebih baik dibandingkan tahun lalu seiring permintaan kebutuhan beton pracetak dan turunannya yang diprediksi tumbuh sekitar 15 - 20 persen.

Kendati pembangunannya jauh lebih cepat, biaya yang dikeluarkan untuk membangun dengan precast bisa lebih tinggi sekitar 5 persen-10 persen.

Ke depan diharapkan akan ada regulasi khusus dari pemerintah untuk melakukan pembangunan menggunakan teknologi precast.

Produsen material beton sulit memenuhi target serapan material beton sebesar 30% pada proyek konstruksi nasional.

Produsen beton pracetak yang terlibat dalam rekonstruksi pascagempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, bakal meningkatkan kapasitas produksi secara bertahap sesuai dengan kebutuhan…

JAKARTA — Produsen beton pracetak yang terlibat dalam rekonstruksi pascagempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) bakal meningkatkan kapasitas produksi secara bertahap sesuai…

JAKARTA−Para produsen beton pracetak dan prategang membidik produksi sebesar 41 juta ton pada tahun depan guna mengejar target serapan material 30% pada proyek infrastruktur.